Kala fajar menyemburat
di saat tatapanku menyambut derap langkahmu
hanya binar-binar bisu yang terungkap lewat celah mataku
Suara yang bergetar merdu
menggoyang gendang hatiku bertalu-talu
Bening tutur yang tecermin dari senyummu
sanggup 'tuk membuat ronaku bercerita
Aku memang tak ingin katakan sesuatu
pun juga tak ingin tunjukkan diriku padamu
cukup pesonamu yang menguncup dalam kalbuku
Kan kujaga agar tetap hidup
mengiringi apa yang telah menjadi jalan takdirku
Jikalau kuncup itu takkan mekar untukku
Jikalau harum itu tak pantas kumiliki
Ku 'kan tetap mengenangnya sebagai
yang pertama dari rasa cinta dan citaku
pada semerbak asa yang bertaut
No comments:
Post a Comment
What do you think?